Jumat, 14 Juni 2013

Berpuasa Yang "TEPAT" Untuk Membuang Racun Tubuh sebagai DETOKSIFIKASI

Berpuasa dibulan Ramadhan, jika ditinjau dari sudut pandang kesehatan, memiliki beberapa manfaat. Dan ilmu kedokteran sekarang ini telah mengakui manfaat dari berpuasa yang berimbas terhadap kesehatan dan kebaikan tubuh dan pikiran seseorang.

Perubahan jadwal makan pastinya akan membuat proses metabolisme tubuh juga berubah sehingga perlu penyesuaian di awal-awal bulan puasa. Demikian juga asupan karbohidrat, protein dan vitamin yang sangat mendukung kinerja organ vital  tubuh secara optimal otomatis berubah takarannya, terutama dalam waktu konsumsinya.


Gambar di atas, adalah pilihan kita untuk sarapan atau SAHUR.
Makanan diatas memerlukan proses memasak yang tidak sebentar, dan kalorinya tinggi. Tidak heran, tubuh kita akan mendapatkan asupan nutrisi yang rendah dan membuat kita lelah, ngantuk dan badan terasa kurang fit.



Selama bulan suci Ramadhan, makanan yang kita makan diupayakan tidak berbeda jauh dengan makanan kita sehari-hari sebelum bulan puasa dan diupayakan sesederhana mungkin. Makanan yang kita makan perlu diatur sedemikian rupa sehingga kita tetap dapat mempertahankan berat badan yang normal, tidak bertambah atau berkurang. Akan tetapi, jika anda memiliki berat badan yang berlebih, maka Ramadhan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu untuk menurunkan berat badan.


Karena puasa Ramadhan yang akan kita laksanakan berlangsung selama 10-12 jam, kita perlu mengkonsumsi makanan yang lambat dicerna termasuk makanan yang mengandung serat, bukan makanan yang cepat dicerna. 

Makanan yang lambat dicerna dapat bertahan sampai 8 jam, sedangkan makanan yang cepat dicerna hanya bertahan 3 sampai 4 jam. 



Gambar menunjukkan kondisi gula darah tubuh seseorang jika sahur dengan makanan yang tepat, dan berbasis nutrisi dan protein yang seimbang.Dengan kondisi seperti ini, seseorang mendapatkan kualitas berpuasa yang fit dan bugar.


Hindari makanan yang cepat dicerna ketika sahur, seperti makanan-makanan yang mengandung karbohidrat tinggi (high glycemic index) seperti nasi, roti, mie, gula, tepung terigu, dan lain-lain. 

Makanan seperti ini hanya akan memberikan energi ke tubuh anda 3-4 jam, dan setelah itu anda akan merasakan turunnya gula darah. Saat seperti ini, akan merasakan kekurangan tenaga (loyo), mengantuk, lapar dan kondisi lainnya. Selama 14 jam, anda tidak akan merasa nyaman berpuasa, karena mungkin anda merasakan pusing dll.


Gambar menunjukkan kondisi gula darah tubuh seseorang jika sahur dengan makanan yang kurang tepat. Dengan kondisi seperti ini, seseorang akan mendapatkan kualitas berpuasa yang kurang fit dan kurang bugar.

TIDAK DIANJURKAN untuk tidak sahur.
Rasulullah SAW mengatakan, bahwa di dalam sahur itu ada keberkahan, dan melakukan sahur adalah perbedaan antara puasanya ummat Muhammad dengan ummat-ummat sebelumnya.

Sahur/sarapan pagi, sangat penting untuk menjaga energi tubuh sepanjang hari. Apalagi ketika berpuasa, tubuh kita selama 14 jam membutuhkan energi yang optimal.
 Gambar menunjukkan, ketika seseorang tidak sahur, maka tubuhnya tidak akan mendapatkan asupan enerji dan bisa dipastikan selama 14 jam berpuasa tubuhnya tidak fit dan tidak bugar.

Ciri-ciri ketika berbuka puasa, mereka akan
BALAS DENDAM, dengan menyantap makanan berbuka dengan rakus dan berlebihan. Akibatnya, karena gula darahnya naik turun, maka tubuhnya akan mengantuk / letih karena proses insulin menormalkan gula darahnya. Ibadah malam hari pun menjadi tidak maksimal, tubuhpun tak kunjung bisa lebih langsing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar